Monday 16 July 2012

Kintamani, Wisata Bali Dengan Panorama Gunung Batur Yang Memukau

Kintamani Bali
Pulau Bali memang memiliki banyak tempat wisata, tidak salah jika karena keindahan tempat wisatanya tersebut maka pulau ini mendapat julukan pulau Dewata. Jika kita ingin mencari alternatif tempat wisata selain pantai yang ada di Bali, misal Kuta, Sanur atau Nusa Dua maka kita patut mempertimbangkan objek wisata yang ada di Kintamani Bali. Daerah wisata Kintamani ini menawarkan keindahan pemandangan dan panorama alam.

Kita bisa menikmati pemandangan pegunungan yang sangat menakjubkan di tempat wisata ini. Perjalan menuju kawasan wisata Kintamani dapat ditempuh dengan memakan waktu kurang lebih sekitar 2 jam perjalan dari kota Denpasar. Kita bisa melihat keindahan panorama tempat ini dari sebuah tempat yang dinamakan Panelokan yang dalam bahasa Bali artinya tempat strategis untuk menikmati pemandangan alam dikawasan wisata Kintamani tersebut.

bintangkarang.blogspot.com

Panelokan Bali
Dari Penelokan tersebut kita bisa menyaksikan perpaduan keindahan Gunung Batur dengan hamparan bebatuan  yang berwarna hitam disertai Danau Batur yang memiliki bentuk seperti bulan sabit berwarna biru pada sebuah kaldera yang serring disebut-sebut oleh para wisatawan yang singgah ke tempat wisata ini sebagai kaldera yang paling indah di dunia. Panelokan juga memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk sebuah kawasan wisata yang ada di Bali, semisal adanya restoran dan penginapan pada kawasan wisata tersebut.

Dari tempat yang bernama Panelokan ini kita punya dua pilihan untuk melanjutkan perjalan ke Kintamani. Pilihan pertama dengan menuju ke arah utara melewati Desa Batur. Dimana kita bisa nantinya bisa singgah kesalah satu pura kahyangan jagat Bali yang diberi nama Pura Batur. Pada awal mulanya pura tersebut ada pada bagian barat daya Gunung Batur. Namun karena para warga tempat tersebut pindah ke bagian atas maka pura tersebut ikut dipindahkan. Pura Bantur tersebut merupakan tempat pemujaan umat Hindu yang ada diseluh Bali. Sehingga pada purnama kesepuluh banyak umat Hindu Bali yang datang untuk melakukan pemujaan pada kuil ini.

Pilihan yang kedua kita bisa melewati sebuah desa yang bernama Kedisan, kemudian menyeberangi sebuah danau menuju sebuah desa tua yang bernama Terunyan.  Pada desa Terunyan ini kita akan menemukan peradaban Bali pada masa lampau yang disebut Bali Aga. Adat yang ada pada desa ini jika seorang warganya meninggal maka mayatnya tidak akan dikuburkan namun diletakan begitu saja dibawah pohon. Namun uniknya mayat tersebut tidak akan mengeluarkan bau meskipun dibiarkan begitu saja tanpa dikubur.

No comments:

Post a Comment