Thursday 6 March 2014

Berwisata Ke Dusun Tradisional Belaraghi Keunikan Sejarah Masyarakat Ngada Nusa Tenggara Timur

http://backpacker-wisata.blogspot.com/

Belaraghi adalah salah satu dusun tradisional yang masih mempertahankan nilai-nilai budaya yang telah mereka warisi dari dari nenek moyang mereka. Dusun ini merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat Ngada yang ada di Nusa Tenggara Timur. Masyarakat Ngada yang tinggal di Nusa Tenggara timur memang cenderung untuk memilih mempertahankan budaya yang telah mereka miliki selama ratusan tahun.

Sebagaimana contohnya adalah adanya dusun tradisional Belaraghi, dimana kehidupan dusun tersebut yang terpisah atau memang sengaja memisahkan diri dari kehidupan modern yang ada saat ini. Terpencilnya dusun ini sehingga jauh dari keramaian seolah menjadi benteng yang terlihat untuk tetap mempertahankan keaslian budaya yang mereka miliki. Masyarakat yang ada pada dusun Belaraghi terkenal sangat ramah dalam menyambut setiap tamu yang datang berkunjung ke tempat mereka.

Para tamu yang datang pada umumnya akan mendapatkan suguhan berupa rebus ubi, talas dan pisang yang disertai dengan kopi dan arak. Para wisatawan yang berkunjung ke dusun Belaraghi akan dianggap dan dijamu dengan baik sebagaimana halnya menjamu seorang tamu. Para tamu yang datang ke dusun ini akan dipersilahkan untuk masuk pada rumah tamu yang dianggap sebagai tempat sakral bagi warga dusun tersebut. Tamu tersebut dipersilahkan masuk kerumah tamu dengantujuan untuk diperkenalkan kepada para leluhur.

Pada dusun Belaraghi terdapat enam belas rumah yang memang dipertahankan keaslian bangunanya. Ke enam belas rumah tradsional tersebut berjajar saling berhadap-hadapan. Salah satu keunikanya adalah dimana pelataran yang ada berada lebih tinggi daripada pondasi rumah itu sendiri. Masing-masing rumah tradisional tersebut memiliki nama-nama tersendiri. Ada lima rumah yang bernama Sao Puu yang berarti rumah asal. Ada pula lima rumah yang lainya yang bernama Sao Lobo yang berarti rumah terakhir, sedangkan sisanya dinamakan Sao Kaka yang artinya berbagi.

Ada lima keluarga atau klan yang tinggal di dusun tradisional Belaraghi dengan ngadhu dan bhaga masing-masing. Ngadhu adalah simbol bagi leluhur laki-laki yang berbentuk paying dan merupakan simbol yang bertugas memayungi atau memberi keteduhan dan perlindungan. Pada saat ngadu dipahat dari pohon dihutan dan dibawa ke desa maka semua wanita yang ada harus masuk kedalam rumah diakarenakan roh leluhur laki-laki datang menuju batang ngadhu.

Bhaga adalah simbol bagi leleuhur perempuan yang berbentuk juga seperti paying namun memiliki bentuk yang lebih kecil. Meskipun demikian tetaplah para warga laki-laki yang akan meletakan bhaga disamping ngadhu. Selain ngadhu dan bhaga terdapat pula lenggi atau sebuah meja besar yang berfungsi sebagai tempat menyelesaikan masalah yang terjadi antar klan didusun tersebut.

No comments:

Post a Comment