Cagar Alam Gunung Mutis merupakan salah satu tempat wisata yangberjarak kurang lebih 140 km dari kota Kupang. Masyarakat yang ada disekitar cagar alam tersebut menyebut gunung mutis dengan sebutan Faut Kanaf atau batu nama. Hal tesebut mungkin dikarenakan kondisi gunung mutis yang banyak memiliki pegunungan yang berupa batu marmer.
Cagar Alam Gunung Mutis berada pada lahan seluas kurang lebih 12.000 Ha,dimana pada cagar alam ini juga dihuni oleh suku Dawan yang merupakan suku yang paling tua yang ada diwilayah Nusa Tenggara Timur. Hutan yang ada dikawasan cagar alam ini banyak ditumbuhi oleh tanaman empupu dan kayu cendana.
Di kawasan hutan cagar alam gunung mutis ini juga merupakan habitat dari beberapa hewan yang hanya dapat dijumpai dipulau Timor semisal rusa timor, biayak timor, kuskus dan berbagai hewan lain yang merupakan binatang khas dari pulau timor. Keunikan lain yang bisa kita lihat disini adalah bagaimana suku-suku asli dari pulau timur yang hidup di cagar alam gunung mutis menggunakan dahan dan rating dari pepohonan untuk membuatkan sarang dari lebah hutan yang akan menghasilkan madu. Lebah hutan yang ada di cagar alam gunung mutis ini berperan besar dalam menopang kehidupan masyarakat sekitar dari sector pertanian dan peternakan.
Kawasan cagar alam yang terletak di kecamatan Mollo Utara dan masuk dalam Kabupaten Timor Tengah Selatan ini memiliki puncak yang tertinggi yang ada dipulau Timor. Kondisi topografi wilayahnya juga tergolong wilayah yang bergelombang bahkan berbukit-bukit. Selain itu kawasan cagar alam gunung mutis merupakan daerah yang dianggap paling basah yang terdapat di pulau Timor. Hujan seakan turun setiap bulan dikawasan ini, dengan puncak curah hujan paling tinggi pada kisaran bulan November sampai dengan bulan Juli.
No comments:
Post a Comment